Search This Blog

Friday, October 30, 2015

Sikap suka tuduh menuduh bukan amalan Islam



Bertaqwalah kepada Allah SWT. Dengan taqwa yang sebenar-benarnya. Taqwa bermakna kita hendaklah tunduk, patuh dan melaksanakan perintah Allah SWT serta meninggalkan segala yang dilarang-Nya.

Di dalam al Quran ada menyebut...

“Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang dapat petunjuk.” (QS An-Nahl:125)

Hentikanlah sikap suka tuduh menuduh tu, jangan diperalatkan oleh setan kerana setan suka memecah belahkan perpaduan ummah. Dan apabila ummah berpecah-belah, berbantah-bantahan diantara satu sama lain, maka ummah Islam menjadi lemah...firman Allah SWT:

"Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."(QS 8:46)

Firman Allah SWT:

"Dan di antara mereka ada yang beriman kepada Al-Quran, dan ada di antaranya yang tidak beriman langsung kepadanya; dan (ingatlah), Tuhanmu lebih mengetahui akan orang-orang yang melakukan kerosakan.

Dan jika mereka terus-menerus mendustakanmu, maka katakanlah: "Bagiku amalku, dan bagi kamu pula amal kamu. Kamu tidak bertanggungjawab akan apa yang aku kerjakan, dan aku juga tidak bertanggungjawab akan apa yang kamu kerjakan".

Dan di antara mereka (yang ingkar) itu, ada yang datang mendengar ajaranmu; maka engkau tidak berkuasa menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar, juga kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mahu memahami perkara yang didengarnya."

Dan di antara mereka pula ada yang memandang kepada perkara-perkara yang engkau tunjukkan (tetapi mereka tidak nampak kebenarannya sebagai orang buta); maka engkau (wahai Muhammad) tidak berfaedah menunjuk jalan kepada orang-orang yang buta, juga kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mahu melihat (perkara yang engkau tunjukkan itu).

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya manusia sedikitpun, akan tetapi manusia jualah yang menganiaya diri mereka sendiri." (QS 10:40 - 44)


Ini adalah amaran dan larangan dari Allah SWT agar kita tidak menurut kemahuan penyebar fitnah hasutan. Demi kepentingan diri, mereka sanggup penyebarkan fitnah hasutan yang memecah-belahkan perpaduan dan keharmonian orang ramai. Firman Allah SWT yang bermaksud:

"Berpegang teguhlah pada ajaran Islam dan janganlah engkau menurut kemahuan orang-orang yang mendustakan perintah Allah. Mereka suka kalaulah engkau bertolak ansur (menurut kemahuan mereka), supaya mereka juga bertolak ansur berlemah-lembut (pada zahirnya terhadapmu)."

"Dan janganlah engkau menurut kemahuan orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina (pendapatnya dan amalannya); Yang suka mencaci, lagi yang suka menyebarkan fitnah hasutan (untuk memecah belahkan orang ramai); Yang sering menghalangi amalan-amalan kebajikan, yang melanggar hukum-hukum, lagi yang amat berdosa." (Surah al Qalam: QS 68:8 - 12)



Sadaqalhulazim


Di mana hilangnya sifat malu?

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi SAW bersabda yang bermaksud: "Jika kamu tidak malu, buatlah sesuka hatimu."





No comments:

Post a Comment